Panduan Pembuatan APE Pada Perkembangan Aspek Bahasa Anak Usia Dini

 A.    Defenisi Aspek Bahasa

Beberapa ahli berpendapat bahwa Bahasa merupakan suatu kemampuan yang dibawa anak sejak lahir, sedangkan para ahli lain berpendapat bahwa terdapat pengaruh faktor baik eksternal maupun internal terhadap kemampuan bahasa pada anak

Pada teori Navitis berpendapat bahwa terdapat unsur keterkaitan yang erat antara faktor biologis dengan perkembangan bahasa pada manusia. Teori Navitis juga meyakini bahwa kemampuan bahasa adalah kemampuan bawaan sejak lahir yang dimiliki oleh manusia. Menurut aliran Navitis bahwa terdapat peran evolusi biologis dalam membentuk individu agar mampu menjadi makhluk linguistik. Sejalan dengan pertumbuhan fisik dan mental anak perkembangan bahasa  ini menjadi lebih baik dan meningkat. Para ahli Navitis berpendapat bahwa kemampuan berbahasa bersifat natural (bawaan), sebagaimana dengan kemampuan berjalan. Selain itu, alasan mereka adalah terdapat beberapa bagian neurologi tertentu dari otak manusia yang memiliki hubungan dengan perkembangan bahasa sehingga kerusakan pada bagian tersebut menyebabkan hambatan bahasa pada manusia.

Kemampuan bahasa anak tergantung dari faktor kognitigf anak, yang mana perlu diketahui bahwa anak akan menjadi penentu kemampuan berbahasa verbal dan memahami pesan. Karenanya para ahli bahasa mulai memberikan penyelesaian pada struktur kaidah fungsi bahasa dan hubungan bentuk bahasa itu dengan fungsi tersebut. Slobin menjelaskan bahwa komplekskitas makna ditentukan pada  perkembangan kognitif dan urutan perkembangannya daripada kompleksitas bahsa pada anak.

Slobin mengungkapakan bahwa yang menentukan hal ini adalah : 1) Asas fungsional, yang mana perkembangan diikuti oleh perkembangan kemampuan komunikatif dan konseptual, yang beroperasi pada konjungsu dengan skema batin kognisi. 2) Asas formal, yaitu perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual serta pemprosesan informasi yang bekerja dalam konjungsi skema batin tata bahasa.

Anak-anak melakukan kegiatan membaca dengan keras pada belajar pembicaraan kontekstual dan dekontekstual (Beck dan McKeown, 2007; Wasik et al., 2006). Kegiatan membaca buku cerita juga memungkinkan pencetakan referensi contohnya;  menyoroti bentuk, fungsi, dan fitur cetakan: dengan mendukung keterampilan berbasis kode anak-anak, seperti kesadaran cetak, pengetahuan alfabet, dan kesadaran fonologis (mis. Justice et al., 2009). Interaksi bahasa yang mencakup banyak  konteks membaca buku bersama dapat berfungsi mengembangkan  kepekaan terhadap bunyi dan huruf dalam kata-kata (misalnya Wasik et al., 2006).

B.     Jenis Permainan

Jenis permainan yang digunakan dalam mengembangkan Bahasa anak adalah “ Watermelon Alphabet Clip”.

Dunia anak-anak adalah bermain. Bermain adalah cara yang paling baik dalam mengembangkan potensi yang ada pada anak. Bermain juga merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang diterapkan di Taman Kanak-kanak. Sesuai dengan prinsip belajar Taman Kanak-kanak yang di ketahui yaitu bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Melalui pembelajaran di Taman Kanak-kanak diharapkan mampu mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak sesuai dengan kurikulum Taman Kanak-kanak tahun 2010 salah satunya adalah Bahasa.

Jean Paget menjelaskan bahwa perkembangan bahasa sangat bersifat progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan anak. Perkembangan anak secara umum dan dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objek dan kejadian yang mereka alami dengan menyentuh, mendengar, melihat, merasa, serta mencium

Vygotsky pun menjelaskan bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak sangat berkaitan erat pada kebudayaan dan masyarakat tempat anak dibesarkan. Dalam kaitannya dengan perkembangan kemampuan bahasa anak bukan murni dari bawaan (Navitis), bukan juga disebabkan tingkah lakun atau perubahan (behavior), tetapi lebih merujuk pada kebudayaan dan tempat asal anak itu sendiri. Selain itu, Vygotsky juga menjelaskan bahwa melalui alat berpikir (tool of the mind)  maka perkembangan kognitif dan bahasa seseorang akan berkembang sejak usia dini sampai dewasa.

Salah satu aspek perkembangan anak yang perlu dilatih dan dikembangkan adalah kemampuan membaca permulaanya. Membaca permulaan merupakan suatu proses anak mampu mengenal huruf, symbol huruf serta menyuarakannya. Terdapat beberapa tujuan dalam membaca permulaan pada anak itu yaitu untuk mengasah intelektual anak dan kecakapan mental pada anak itu sendiri. Adapun tujuan kemampuan membaca yaitu untuk mengajarkan kepada anak perbendahraan kata, mengenal symbol-simbol untuk persiapan membaca permulaan serta mempersiapkan untuk membaca ke tahap yang lebih rumit. Seharusnya konsep pengenalan huruf sudah di kenalkan sejak usia dini dan program pengenalan keaksaraan di lembaga PAUD dapat menjadi kegiatan pembelajaran yang akan sangat membantu perkembangan keaksaraan pada anak.

Dalam Salah satu media yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca berupa Watermelon Alphabet Clip. Dengan media Watermelon Alphabet Clip diharapkan dapat memberikan nilai lebih kepada siswa untuk meningkatkan membaca.

Watermelon Alphabet Clip dapat digunakan sebagai alat peraga sekaligus dapat untuk alat permainan dalam kegiatan pembelajaran. Bermain atau permainan merupakan cara yang tepat untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia dini terutama dalam hal membaca. Mengingat anak usia dini adalah usia dimana anak bermain, maka upaya menciptakan suasana belajar dapat diwujudkan dalam permainan tebak huruf menggunakan media Watermelon Alphabet Clip.

Berdasarakn pembahasan media diatas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator perkembangan yang akan di kembangkan adalah mengenal simbol atau huruf abjad. Media yang di gunakan ini merupakan modifikasi dari kartu kata yang mana kartu kata ini mengenalkan anak abjad dengan bentuk kartu persegi maupun persegi Panjang sedangkan Watermelon Alphabet Clip. ini berbentuk sepotong buah semangkah .

C.    Alat dan Bahan :

-          Alat :

1.      Gunting

2.      Pensil

3.      kuas

-          Bahan :

1.      Kardus

2.      Kertas karton

3.      Cat Air

4.      Lem

5.      Penjepit pakaian

6.      Spidol

D.    Langka-Langka Pembuatan

1.      Buat lingkaran pada kardus dan kertas karton sebanyak 7 buah

2.      Potong semua lingkaran menjadi 4 bagian

3.      Warna setiap potongan sesuai dengan sepotong semangkah

4.      Satukan kardus dan karton yang telah di warnai menjadi satu agar berbentuk 3D

5.      Buat lingkaran pada bagian tengah buah serta buat kemabli 3 lingkaran di bagian bawah

6.      Tulis huruf A-Z pada setiap lingkaran atas yang ada pada setiap potongan semangka

7.      Tuliskan huruf acak pada setiap lingkaran bawah pada potongan semangka

8.      Watermelon Alphabet Clip siap di gunakan

E.     Cara Penggunaan :

1.      Sebelum kegiatan di mulai, kita terlebih dahulu memutarkan lagu ABC  kepada anak dan dinyayikan bersama

2.      Menjelaskan kepada anak cara penggunaaan media

3.      Guru membagi anak menjadi beberapa kelompok

4.      Setiap kelompok di berikan Watermelon Alphabet Clip dan penjepit pakaian

5.      Anak menjepit huruf menggunakan penjepit pakaian sesuai dengan huruf yang telah di sebut oleh guru

6.      Anak diminta untuk menyebut huruf yang telah di jepit


                                    berikut link video proses pembuatan Ape dan selamat mencoba

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Isna, A. 2019. “ Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini”. AL Athfal: Jurnal KajiN Perkembangan Anak Dan Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 2. No 1.

Firdaus, Putri Hidaya. 2019. “ Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Media Kartu Huruf”. JAPRA: Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal. Vol 2. No 2.

Fahitah, Ita & Sri Wartini. 2021. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Media Kartu Huruf”. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 1.

Oluladea, Olumide A & Dkk. 2020. The neural basis of language development: Changes in lateralization over age. Neuroscience: Jurnal PSYCHOLOGICAL AND COGNITIVE SCIENCES. Vol, 117. No, 38.

Alatalo, Tarja. 2021. “ Preschool teachers’ perceptions about read-alouds as a means to support children’s early literacy and language development”. SAGE: Journal of Early Childhood Lit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Panduan & Proses Pembuatan APE PAUD "Dadu Higam (Dadu Hitung dan Gambar)